Ventolin merupakan obat inhaler digunakan untuk meringankan gejala-gejala asma dengan cepat pada saat serangan asma berlangsung dan mampu mengobati Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Ventolin tersedia dalam bentuk inhaler dan termasuk golongan keras yang hanya boleh digunakan berdasarkan resep dokter.
Ventolin mengandung zat aktif Salbutamol yaitu obat golongan bronkodilator (agonis selektif beta-2 adrenergik) yang bekerja dengan cara melemaskan otot-otot di sekitar saluran pernafasan yang menyempit sehingga oksigen dapat mengalis lebih lancar menuju paru-paru.
Indikasi Obat
Ventolin merupakan obat inhaler digunakan untuk meringankan
gejala-gejala asma dengan cepat pada saat serangan asma berlangsung dan
mampu mengobati Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK).
Dosis Obat dan Aturan Pakai
Perhatian : Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.
Dosis Ventolin untuk meringankan
gejala asma
Dewasa
Menghilangkan bronkospam akut : 100 atau 200 mcg.
Pencegahan alergen atau bronkospasme akibat olahraga : 200 mcg.
Terapi kronis : 200 mcg, 4 kali/hari.
Anak-anak
Menghilangkan bronkospam akut : 100 mcg.
Pencegahan alergen atau bronkospame akibat olahraga : 100 mcg.
Terapi kronis : 200 mcg, 4 kali/hari.
Aturan Pakai:
Duduk atau berdiri tegak saat menggunakan inhaler.
Kocok inhaler dengan baik sebelum menghirupnya.
Langsung tarik napas perlahan begitu Anda menekan inhaler.
Tahan napas selama minimal 10 detik setelah menghirupnya.
Tarik dan buang napas perlahan diantara setiap isapan.
Kontraindikasi dan Peringatan
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:
Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami reaksi alergi terhadap salbutamol dan obat golongan beta2-agonist lainnya, seperti terbutaline.
Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita intoleransi laktosa, hipertiroidisme, hipertensi,
diabetes, gangguan jantung, gangguan pembuluh darah, gangguan ginjal,
atau hipokalemia, serta pernah kejang.
Penggunaan pada ibu hamil dan menyusui sebaiknya segera beri tahu dokter.
Hentikan penggunaan obat ini atau beri tahu dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau overdosis setelah menggunakan Ventolin Inhaler 1 Inhaler.
Efek Samping
Ventolin Inhaler umumnya ada efek samping yang perlu diperhatikan. Efek samping Ventolin Inhaler meliputi:
Jantung berdebar atau denyut jantung tidak teratur.
Tungkai, lengan, tangan, atau kaki gemetaran.
Sakit kepala.
Nyeri atau kram otot.
Cemas, gugup, dan berkeringat.
Adverse Drug Event (ADE)
Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Ventolin Inhaler dapat berupa jantung berdebar, tungkai, lengan, tangan atau kaki gemetaran, sakit kepala, nyeri otot dan cemas. Jika kondisi ini terjadi segera melapor ke dokter Anda.
Interaksi Obat
Hati-hati saat menggunakan Ventolin Inhaler bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Ventolin Inhaler dengan obat-obat berikut:
Monoamine oxidase inhibitors (MAOI) atau antidepresan trisiklik seperti amitriptyline, dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan jantung.
Penghambat beta, seperti propranolol, dapat menghambat efektivitas obat dan meningkatkan risiko terjadinya sesak napas.
Diuretik, seperti furosemide, dapat meningkatkan risiko terjadinya kekurangan kalium (hipokalemia).
Pengawasan Klinis
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:
Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami reaksi alergi terhadap salbutamol dan obat golongan beta2-agonist lainnya, seperti terbutaline.
Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita intoleransi laktosa, hipertiroidisme, hipertensi,
diabetes, gangguan jantung, gangguan pembuluh darah, gangguan ginjal,
atau hipokalemia, serta pernah kejang.
Penggunaan pada ibu hamil dan menyusui sebaiknya segera beri tahu dokter.
Hentikan
penggunaan obat ini atau beri tahu dokter jika terjadi reaksi alergi
obat atau overdosis setelah menggunakan Ventolin Inhaler 1 Inhaler.
Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
Penggunaan pada Kehamilan
Bahan Aktif Ventolin Inhaler berupa salbutamol sulfate digolongkan sebagai obat kategori C untuk ibu hamil. Obat yang hanya boleh digunakan jika
besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap
janin. Oleh karena itu, pastikan untuk berdiskusi dengan dokter sebelum
mengonsumsi salbutamol selama kehamilan.
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Bahan Aktif Ventolin Inhaler berupa salbutamol sulfate diketahui dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui. Kandungan salbutamol dalam
Ventolin Inhaler dapat terserap ke dalam ASI. Bila sedang menyusui,
jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.