Simarc-2 merupakan obat yang memiliki zat aktif warfarin sodium clatrate.Warfarin bekerja sebagai antikougulan coumarin ( menghambat vitamin K dalam darah sehingga bekerja efektif untuk pembekuan darah atau mencegah terjadinya penggumpalan darah). Dengan begitu obat ini dapat mengatasi atau mencegah penyumbatan pembuluh darah yang dapat membahayakan nyawa seperti fibrilasi atrium, serangan jantung, penyakit jantung bawaan, stroke, deep pain thrombosis (DVT) atau emboli paru.Obat ini diindikasikan untuk pencegahan (prophylaxis) dan pengobatan thrombosis vena serta penyakit yang berkenaan dengan gangguan penyumbatan koroner. Ketika mengkonsumsi obat ini, hindari melakukan aktivitas fisik yang mengakibatkan resiko terjadinya luka atau cedera, karena warfarin mencegah pembekuan darah, sehingga darah akan sulit membeku jika terjadi luka atau cedera.
Indikasi Obat
Simarc 2 diindikasikan untuk pencegahan dan pengobatan thrombosis ven aserta dampak lanjutan yang ditimbulkannya. Untuk pengobaatan penyakit yang berkenaan dengan gangguan penyumbatan koroner.
Dosis Obat dan Aturan Pakai
PERHATIAN : Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan
intruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat
badan, dsb. Dosis yang tertera disini adalah dosis umum.
Dosis pemeliharaan : 2-10 mg/hari
Dosis dewasa : 40-60 mg perhari.
Lanjut usia 20-30 mg perhari atau yang lemah untuk satu dosis saja, diberikan secara oral.
Aturan Pakai :
Jangka waktu pengobatan ditentukan secara individual untuk tiap penderita.
Gunakanlah obat ini setelah makan.
Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
Kontra Indikasi dan Peringatan
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini :
Wanita hamil.
Kecenderungan hemorrhage dan dyscrasia darah yang tinggi.
Baru menjalani pembedahan pada sistem saraf pusat, mata, pembedahan traumatik dengan luka di permukaan cukup besar.
Peringatan :
Penggunaan warfarin sebaiknya dihentikan apabila diduga menimbulkan nekrosis dan terapi menggunakan heparin bisa dijadikan sebagai alternatifnya.
Pemberian obat harus dikontrol secara periodik dengan cara penentuan waktu prothrombin atau uji koagulasi yang sesuai.
Efek Samping
Simarc 2 umumnya ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, ada efek samping yang perlu diperhatikan.
Efek samping Simarc 2 meliputi :
Hemorrhge jaringan atau organ, seperti hemorrhage adrenal, hemorrhage indung telur pada saat ovulasi.
Kejang atau kerusakan usus akibat hemorrhage jaringan sub mukosa.
Terjadinya perdarahan saluran uterin tanpa gangguan aliran darah menstruasi.
Nekrosis kulit dan jaringan lain.
Priapisme dihubungkan dengan pemberian antikoagulan, tetapi hubungan penyebab belum jelas.
Efek samping yang jarang terjadi : alopepsia, urtikaria, dermatitis, demam, mual, diare, kram perut, mikroemboli kolesterol sistemik dan reaksi hipersensntivitas.
Adverse Drug Event (ADE)
Penggunaan
dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Jika terjadi
reaksi berlebihan segera konsultasikan kepada dokter.
Interaksi Obat
Hati-hati saat menggunakan Simarc 2 dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Simarc 2 dengan obat-obat berikut :
Faktor berikut baik masing-masing maupun bersama-sama dapat memperlambat waktu prothrombin dari warfarin : alkohol, allopurinol, asam aminosalisilat, asetaminofen, amiodarone HCl, diuretik, fenoprofen, ibuprofen, metildopa, metilfenidat, metronidazole, miconazole, narkotik, ratinidine, obat tiroid, tolbutamida.
Faktor-faktor berikut baik masing-masing maupun secara kombinasi dapat mempersingkat waktu prothrombin : ACTH, steroid adrenokorteks, alkohol, antasida, antihistamin, fenobarbital, karbamazepin, klordiazepoksida, kolestiramin, makanan yang banyak mengandung vitamin K, diuretik, haloperidol, kontrasepsi oral, ranitidine, vitamin C, aminoglutetimida, meprobamate, moricizine HCl, nafcillin, paraldehyda, primidone, rifampisin, sucralfate, trazodone.
Pengawasan Klinis
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini :
Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami reaksi alergi saat mengonsumsi obat.
Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita gangguan ginjal.
Hentikan penggunaan dan kunjungi dokter Anda jika terjadi tanda-tanda alergi.