Mohon tunggu...
Aspilets tablet mengandung acetylsalicylic acid 80 mg, Acetylsalicylic acid atau dikenal juga dengan Aspirin merupakan senyawa analgesik non steroid yang digunakan sebagai analgesik, antipiretik, antiinflamasi, dan anti-platelet.
Pengobatan dan pencegahan angina pektoris dan infark miokard.
Dosis pencegahan angina pektoris atau serangan jantung: 1 tablet 1 kali sehari. Dosis infark miokard: sampai 300mg/ per hari. Dosis untuk menurunkan demam atau meredakan nyeri: 300–650 mg, setiap 4−6 jam, dosis maksimal 4000 mg dalam 24 jam. Aturan pakai: Digunakan setelah makan, tablet dapat dikunyah.
Tidak digunakan pada penderita Hipersensitivitas terhadap aspirin atau NSAID lainnya, ulkus peptikum, penyakit hemoragik, gangguan koagulasi (misalnya hemofilia, trombositopenia), asam urat, gangguan hati dan ginjal yang parah. Anak-anak <16 tahun dan pulih dari infeksi virus, kehamilan (dosis >100 mg setiap hari selama trimester ke-3) dan menyusui. Tidak digunakan bersamaan dengan NSAID lain dan metotreksat.
Sensitivitas salisilat, tinitus. Gangguan sistem darah dan limfatik: Anemia, hipoprotrombinaemia, trombositopenia. Gangguan gastrointestinal: Dispepsia, iritasi lambung, mual, muntah. Gangguan sistem saraf: Pusing, kebingungan. Gangguan pernapasan, toraks dan mediastinum: Asma, bronkospasme, dispnea, rinitis. Gangguan kulit dan jaringan subkutan: Ruam, urtikaria. Berpotensi Fatal: Bronkospasme paroksismal dan dispnea. Koma, kolaps KV, gagal napas, hipoglikemia berat. Jarang, sindrom Reye. Reaksi hipersensitivitas (misalnya sindrom Stevens Johnson, angioedema), perdarahan gastrointestinal dan perforasi.
Penggunaan bersamaan dengan obat kortikosteroid, obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) lain (seperti ibuprofen) atau antidepresan golongan selective serotonin reuptake inhibitors (seperti sertraline dan fluoxetine) dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan atau luka pada saluran pencernaan. Peningkatan risiko kelainan darah dengan Metrothexate. Peningkatan risiko perdarahan dengan obat pengencer darah lain (warfarin, heparin, atau clopidogrel). Peningkatan risiko asidosis dan keusakan sistem saraf pusat dengan acetazolamide. Peningkatan risiko hipoglikemia dengan obat antidiabetes sulfonilurea, insulin, atau thiopental. Peningkatan risiko efek samping dari fenitoin, lithium, digoksin, atau asam valproat. Penurunan efek probenecid, obat diuretik, ibuprofen, maupun antihipertensi golongan angiotensin-converting enzyme (ACE) atau penghambat beta. Penurunan efektivitas aspirin jika digunakan obat antasida. Peningkatan absorpsi aspirin dengan metoclopramide atau domperidone. Peningkatan risiko refek samping obat golongan sulfonamida atau vancomycin. Peningkatan risiko kerusakan ginjal dengan ciclosporin atau tacrolimus.
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal berikut: Sampaikan pada dokter atau apoteker jika pernah mengalami reaksi alergi saat mengonsumsi obat. Hentikan penggunaan dan kunjungi dokter jika terjadi tanda-tanda alergi.
Penggunaan pada kehamilan: Penggunaan pada kehamilan trimester 1 dan 2 diperbolehkan dengan hati-hati dan ada indikasi medis yang jelas. Hindari penggunaan pada kehamilan trimester 3, kecuali atas anjuran dokter dan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa. Penggunaan pada Ibu Menyusui: Aspirin dapat terserap ke dalam ASI. Hindari penggunaan rutin dan gunakan dengan hati-hati. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.