Imodium 2 mg merupakan obat antidiare dengan kandungan Loperamid HCl 2 mg. Imodium merupakan obat anti spasmodik yang digunakan untuk mengatasi diare akut yang penyebabnya biasanya tidak diketahui dan kronik. Imodium mengandung zat aktif Loperamide yaitu obat turunan difenoksilat dan haloperidol yang bekerja dengan cara mengurangi gerak peristaltik usus supaya dapat memperpanjang lama kontak dan penyerapan air di usus yang menyebabkan feses menjadi lebih padat.
Indikasi Obat
Imodium diindikasikan untuk diare akut non spesifik & diare kronik.
Dosis Obat dan Aturan Pakai
PERHATIAN : Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan
intruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat
badan, dsb. Dosis yang tertera disini adalah dosis umum.
Dewasa : awal 2 tablet kemudian 1 tablet setiap habis diare/mencret.
Maksimal : 8 tablet/hari.
Anak >8 tahun :
Awal : 1 tablet kemudian sesuai kebutuhan. Maksimal : 4-6 tablet/hari.
Aturan Pakai :
Gunakanlah obat ini setelah atau bersamaan dengan makan.
Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
Gunakanlah
antara satu dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali
sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh
sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang
sama setiap hari.
Kontra Indikasi dan Peringatan
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini :
Pasien hipersensitf terhadap kandungan dalam obat ini.
Anak-anak dibawah 12 tahun.
Peringatan :
Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Imodium
tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
Jangan menggunakan Imodium tanpa berkonsultasi dengan dokter jika Anda merasa diare terjadi karena keracunan makanan.
Beri tahu dokter jika Anda mengalami diare berdarah, berlendir,
berwarna hitam seperti aspal, atau disertai demam tinggi dan kram perut
yang parah.
Beri tahu dokter jika Anda menderita kolitis ulseratif, gangguan hati, HIV/AIDS, aritmia, atau memiliki kelainan pada hasil rekam jantung (EKG).
Beri tahu dokter jika ada anggota keluarga Anda yang mengalami henti jantung mendadak pada usia muda.
Informasikan kepada dokter jika sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat lain, termasuk
suplemen dan produk herbal. Hal ini untuk menghindari interaksi obat
yang tidak diinginkan.
Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas yang memerlukan
kewaspadaan setelah mengonsumsi Imodium. Obat ini dapat menyebabkan
pusing dan kantuk.
Jangan mengonsumsi Imodium lebih dari 2 hari.
Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi Imodium.
Efek Samping
Imodium umumnya ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, ada efek samping yang perlu diperhatikan.
Efek samping Imodium meliputi :
Ruam, pruritus, urtikaria, angioedema, reaksi alergi, reaksi
hipersensitivitas berat misalnya syok anafilaksis & reaksi
anafilaktoid, mulut kering, sakit perut, distensi atau ketidaknyamanan,
sakit perut bagian atas, mual, muntah, perut kembung, dispepsia,
sembelit, retensi urin, mengantuk, pusing, kelelahan.
Adverse Drug Event (ADE)
Penggunaan
dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Jika terjadi
reaksi berlebihan segera konsultasikan kepada dokter.
Interaksi Obat
Hati-hati saat menggunakan Imodium dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Imodium dengan obat-obat berikut :
Obat antiaritmia, seperti amiodarone atau diltiazem.
Antipsikotik, seperti chlorpromazine, clozapine, atau haloperidol.
Obat HIV, seperti atazanavir atau ritonavir.
Antidepresan, seperti sertraline atau citalopram.
Obat malreiaseperti arthemeter atau primaquine.
Antibiotik tertentu, seperti levoflaxacin , clarithromycin atau erythromycin.
Obat kolesterol, seperti simvastatin atau atorvastatin.
Pengawasan Klinis
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini :
Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami reaksi alergi saat mengonsumsi obat.
Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita gangguan ginjal.
Hentikan penggunaan dan kunjungi dokter Anda jika terjadi tanda-tanda alergi.
Penggunaan pada ibu hamil sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu pada dokter.
Penggunaan pada Ibu hamil dan Ibu Menyusui
Penggunaan pada Ibu hamil :
Kategori C: Studi pada binatang percobaan
memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada
studi terkontrol pada ibu hamil.
Penggunaan pada Ibu menyusui :
Terdapat bukti bahwa Imodium dapat terserap ke dalam ASI dalam jumlah
sedikit. Jika Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa
arahan dokter.
atribut produk
Atribut
Bentuk Produk
Tablet
Nomor di dalam kotak
10 strip @ 10 tablet
Berat
2 mg
Jenis Kelamin
Laki laki, perempuan
Kelompok Usia Pengguna
Dewasa dan Anak-anak diatas 8 tahun