Mohon tunggu...
Captopril 25 mg merupakan obat antihipertensi yang termasuk golongan ACE inhibitor untuk mencegah konversi angiotensin I menjadi angiotensin II, dengan demikian meningkatkan aktivitas plasma renin dan mengurangi sekresi aldosteron. Vasodilatasi yang terjadi akan menurunkan tekanan darah sedangkan berkurangnya aldosteron akan menyebabkan ekskresi air dan natrium, serta retensi kalium.
Pengobatan hipertensi ringan sampai
sedang. Pada hipertensi berat, captopril digunakan bila terapi standar
tidak efektif atau tidak dapat digunakan. Pengobatan gagal jantung
kongestif, digunakan bersama dengan diuretik dan bila mungkin dengan
digitalis.
Pasca serangan jantung: Dosis dewasa: Awal 6,25 mg kemudian 12,5 mg setelah 2 jam, dan 25 mg setelah 12 jam. Lansia: 6,25 mg sehari dua kali. Hipertensi: Dosis dewasa: awal 25-50 mg sehari dibagi menjadi 2 dosis. Lansia: sehari 2 kali, 6,25 mg. Nefropati diabetik: Dosis dewasa: 75-100 mg sehari dibagi menjadi 2 dosis. Lansia: sehari 2 kali, 6,25 mg. Gagal jantung: Dosis dewasa: Kombinasi dengan diuretik: dosis awal 6,25-12,5 mg sehari 2 kali atau tiga kali. Lansia: sehari 2 kali, 6,25 mg. Aturan pakai: Dikonsumsi saat perut kosong.
Tidak digunakan pada pasien dengan riwayat angiodema yang berkaitan
dengan terapi ACE inhibitor sebelumnya, edema angioneurotik herediter
atau idiopatik. Tidak digunakan pada kehamilan trimester 2 dan 3. Tidak
digunakan bersamaan dengan produk yang mengandung aliskiren pada pasien
diabetes melitus atau gangguan ginjal. Hati-hati penggunaan pada pasien
dengan penipisan volume Natrium, stenosis arteri ginjal bilateral atau
stenosis arteri ke ginjal yang berfungsi tunggal, diabetes melitus,
hipoaldosteron, penyakit vaskular kolagen, valvulular ventrikel kiri dan
obstruksi traktus aliran keluar jantung, pasien yang sedang menjalani
pengobatan desensitisasi dengan hymenoptera venom, hemodialisis dengan
membran dialisis aliran tinggi, apheresis LDL dengan dextran sulfat,
atau operasi besar, kerusakan ginjal atau hati, anak-anak, lansia, ibu
hamil (trimester 1) dan menyusui.
Insufisiensi ginjal, hiperkalemia, batuk non-produktif persisten,
neutropenia atau agranulositosis, trombositopenia, anemia, proteinuria,
angiodema wajah, selaput lendir, bibir dan ekstremitas, nyeri dada,
jantung berdebar, takikardia, mual, muntah, ketidaknyamanan epigastrik,
ulkus peptikum, dispepsia, gangguan pengecap rasa reversible, iritasi
lambung, sakit perut, diare, sembelit, mulut kering, pankreatitis,
anoreksia, athralgia, pusing, kejang (pada bayi), insomnia, oliguria,
sesak napas, ruam, pruritus, lesi seperti pempigoid, fotosensitivitas,
alopesia, flushing, wajah pucat.
Peningkatan risiko angiodema dengan mTOR inhibitor dan vildagliptin.
Peningkatan risiko hiperkalemia dengan diuretik K-sparing, suplemen
Kalium atau garam pengganti yang mengandung kalium atau obat lain yang
berkaitan dengan peningkatan Kalium dalam serum. Pengobatan sebelumnya
dengan thiazide dosis tinggi atau diuretik loop dapat menyebabkan
deplesi volume dan berisiko hipotensi saat memulai terapi dengan
captopril. Meningkatkan kadar lithium dalam serum dan gejala toksisitas
lithium. Peningkatan efek hipotensi dengan obat antihipertensi lain.
Dapat meningkatkan efek hipotensi TCA dan antipsikotik tertentu.
Peningkatan risiko leukopenia dengan allupurinol, procainamide, agen
sitostatik atau imunosupresi. Penurunan klirens ginjal dengan
Probenecide. Pemberian bersamaan dengan NSAID termasuk inhibitor COX-2
selektif dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal. Simpatomimetik dapat
mengurangi efek antihipertensi Captopril. Dapat meningkatkan efek
penurunan gula darah dari insulin dan antidiabetik oral. Reaksi
nitritoid dapat terjadi saat digunakan bersamaan dengan emas suntik.
Peningkatan risiko hipotensi dengan anestesi.
Sampaikan pada dokter atau apoteker jika memiliki riwayat alergi
terhadap Captopril. Hentikan penggunaan jika terjadi reaksi alergi dan
segera dapatkan pertolongan medis jika gejala terus berlanjut.
Penggunaan pada Kehamilan: Captopril dikontraindikasikan untuk kehamilan trimester 2 dan 3. Penggunaan pada kehamilan trimester 1 harus hati-hati dan berdasarkan anjuran dokter. Penggunaan pada Ibu Menyusui: Penggunaan pada ibu menyusui harus dilakukan dengan hati-hati dan atas hasil konsultasi dengan dokter.
Dexa Medica, salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia, telah secara konsisten menggunakan kemampuan penelitiannya yang canggih untuk memprioritaskan kebutuhan kesehatan masyarakat Indonesia. Mottonya adalah pemanfaatan keahlian untuk mempromosikan kesehatan adalah konsekuensi alami dari komitmen jangka panjangnya meningkatkan perawatan kesehatan bagi semua orang.