Deskripsi Obat
DULCOLAX ADULT SUPPOSITORIA mengandung Bisacodyl, digunakan untuk mengatasi sembelit atau konstipasi dengan merangsang motilitas usus terutama usus besar. Terapi konstipasi. Persiapan pemeriksaan diagnostik, terapi sebelum dan sesudah operasi, dan pada kondisi yang membutuhkan defekasi.
Indikasi Obat
Dulcolax digunakan untuk membantu mengatasi konstipasi, lalu pada kondisi persiapan prosedur diagnostik terapi sebelum dan sesudah operasi dapat membantu mempercepat defekasi.
Dosis Obat dan Aturan Pakai
Perhatian : Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.
Dosis Dulcolax untuk mengatasi kosntipasi
- Dosis dewasa dan anak > 10 tahun : 1 suppositoria (10 mg) sehari.
Dosis Dulcolax untuk persiapan prosedur diagnostik dan sebelum operasi
- Dosis dewasa : 2-4 tablet salut Dulcolax pada malam hari sebelum pemeriksaan, diikuti dengan 1 suppositoria pada pagi hari pemeriksaan.
Aturan pakai :
- Cuci tangan dengan sabun sebelum menggunakan obat ini.
- Bukalah bungkus obat, celupkan ujung suppositoria dengan air bersih.
- Jika suppositoria melunak , masukkan ke dalam lemari pendingin dengan suhu sekitar 2-5 derajat C agar mengeras kembali.
- Miringkan tubuh Anda , dan tarik kaki kanan Anda setinggi perut dan kaki kiri pada posisi kaki lurus.
- Angkat pantat dengan tangan kanan agar area lubang anus terbuka.
- Masukkan suppositoria dengan bagian yang runcing terlebih dahulu, lalu di dorong dengan jari telunjuk sampai benar-benar masuk ke dalam anus sedalam sekitar 2 cm dari lubang anus, samapai obat tidak terdorong keluar lagi.
- Luruskan kaki Anda dengan posisi berbaring miring selama 15 menit agar suppositoria tidak keluar.
Kontraindikasi dan Peringatan
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini :
- Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami reaksi alergi saat menggunakan obat mengandung bisacodyl.
- Hati-hati penggunaan obat ini pada pasien ileus, obstruksi usus, kondisi akut abdomen seperti usus buntu, penyakit radang usus akut dan nyeri perut hebat yang berhubungan dengan mual dan muntah karena dapat memperparah kondisi pasien.
- Tidak disarankan penggunaan obat pada pasien yang menderita dehidrasi.
- Dulcolax tidak boleh digunakan setiap hari secara terus menerus dalam waktu yang lama tanpa mengatahui penyebab konstipasi.
- Hati-hati penggunaan Dulcolax pada anak-anak tanpa pengawasan dari dokter.
- Penggunaan pada ibu hamil sebaiknya hanya digunakan jika sangat diperlukan saja.
Efek Samping
Dulcolax suppositoria umumnya ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, ada efek samping yang perlu
diperhatikan. Efek samping Dulcolax suppositoria meliputi:
- Gangguan sistem kekebalan (reaksi anafilaksis, angioedema, hipersensitivitas).
- Gangguan metabolisme dan nutrisi (dehidrasi).
- Gangguan sistem saraf (pusing dan sinkop disertai dengan kejang perut dan defekasi).
- Gangguan pencernaan (kejang perut, nyeri perut, diare, mual, hematochezia (darah di dalam tinja umumnya ringan dan terbatas),, muntah, rasa tidak nyaman pada perut, rasa tidak nyaman anorektal, kolitis iskemik.
Adverse Drug Event (ADE)
Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Dulcolax dapat menyebabkan diare, kejang perut dan berkurangnya cairan, kadar kalium serta elektrolit lainnya, hipokalemia serta kerusakan tubuli ginjal.
Interaksi Obat
Hati-hati saat menggunakan Dulcolax Suppositoria bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara
Dulcolax Suppositoria dengan obat-obat berikut:
- Diuretik atau adreno-kortikoid , dapat meningkatkan resiko ketidakseimbangan elektrolit jika Dulcolax diberikan dalam dosis yang berlebihan. Ketidakseimbangan elektrolit dapat mengakibatkan peningkatan sensitivitas glikosida jantung.
- Pencahar lainnya, dapat meningkatkan efek samping gastrointestinal dari Dulcolax.
Pengawasan Klinis
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini :
- Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami reaksi alergi saat menggunakan obat mengandung bisacodyl.
- Hati-hati penggunaan obat ini pada pasien ileus, obstruksi usus, kondisi akut abdomen seperti usus buntu, penyakit radang usus akut dan nyeri perut hebat yang berhubungan dengan mual dan muntah karena dapat memperparah kondisi pasien.
- Tidak disarankan penggunaan obat pada pasien yang menderita dehidrasi.
- Dulcolax tidak boleh digunakan setiap hari secara terus menerus dalam waktu yang lama tanpa mengatahui penyebab konstipasi.
- Hati-hati penggunaan Dulcolax pada anak-anak tanpa pengawasan dari dokter.
- Penggunaan pada ibu hamil sebaiknya hanya digunakan jika sangat diperlukan saja.
Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
Penggunaan pada Kehamilan
Bahan aktif Ducolax berupa bisacodyl digolongkan sebagai
obat kategori N untuk ibu hamil karena belum ada studi yang memadai dan terkontrol terhadap ibu hamil. Untuk menghindari risiko yang mungkin terjadi sebaiknya obat
ini hanya digunakan berdasarkan hasil konsultasi kepada dokter spesialis kandungan jika sangat
dibutuhkan saja selama masa kehamilan.
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Bahan aktif Ducolax berupa bisacodyl diketahui secara klinis tidak mengontaminasi ASI ibu menyusui. Sehingga Dulcolax boleh digunakan selama menyusui.