Narfoz merupakan obat yangmengandung komposisi aktif Ondansetron Hcl. Cara kerja obat ini menghambat reseptor serotonin di saluran cerna dan sistem persarafan pusat, dengan demikian ondansetron membuat serotonin tidak bisa menyebabkan mual dan muntah. Obat ini dapat diindikasikan untuk pencegahan mual dan muntah yang berhubungan dengan kemoterapi kanker emetogenik, mual pasca operasi dan radioterapi sitotoksik.
Indikasi Obat
Narfoz diindikasikan sebagai penatalaksanaan mual dan muntah karena kemoterapi dan radioterapi, mual dan muntah paska operasi.
Dosis Obat dan Aturan Pakai
PERHATIAN : Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan
intruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat
badan, dsb. Dosis yang tertera disini adalah dosis umum.
Pencegahan mual muntah paska operasi : Dewasa dan anak >17 tahun: Awal 8 mg per oral 1-2 jam sebelum anestesi, dilanjutkan dengan 8 mg setelah 8-12 jam.
Anak 4-11 tahun: 4 mg 30 menit sebelum kemoterapi. Ulangi dosis setelah 4 dan 8 jam dari dosis awal
Mual muntah paska operasi: 16 mg dosis tunggal 1 jam sebelum anestesi.
Mual dan muntah yang diinduksi terapi radiasi: 8 mg per oral 1-2 jam sebelum radioterapi.
Aturan Pakai :
Gunakanlah obat ini dengan atau tanpa makanan.
Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
Gunakanlah
antara satu dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali
sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh
sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang
sama setiap hari.
Kontra Indikasi dan Peringatan
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini :
Pasien hipersensitif terhadap kandungan dalam obat ini.
Penderita Sindrom QT panjang bawaan.
Penggunaan bersamaan dengan apomorphine.
Peringatan :
Hati-hati penggunaan pada pasien dengan hipokalemia, hipomagnesemia,
CHF, kelainan konduksi CV, bradiaritmia, kondisi lain yang dapat
menyebabkan pemanjangan interval QT atau kelainan elektrolit,
fenilketonuria, obstruksi usus subakut, dan pembedahan abdomen, dapat
menutupi ileus progresif atau distensi lambung, dan perdarahan
tersembunyi pada pembedahan adenotonsillar, gangguan hati sedang sampai
berat, lansia dan anak-anak serta ibu hamil dan menyusui.
Beri tahu dokter jika Anda
memiliki riwayat alergi terhadap ondansentron atau obat golongan
penghambat serotonin lain, seperti granisetron. Beri tahu dokter semua
alergi yang Anda miliki.
Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita gangguan irama jantung, penyakit liver, atau gangguan pencernaan.
Beri tahu dokter jika Anda baru menjalani operasi perut.
Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk suplemen atau obat herbal.
Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
Jangan
mengemudikan kendaraan atau melakukan kegiatan yang membutuhkan
kewaspadaan ketika mengonsumsi obat dengan kandungan ondansentron karena
bisa menyebabkan pusing dan kantuk.
Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau overdosis setelah mengonsumsi Narfoz.
Efek Samping
Narfoz umumnya ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, ada efek samping yang perlu diperhatikan.
Efek samping Narfoz meliputi :
Sakit kepala, menggigil, mengantuk, pusing, nyeri dada, peningkatan sementara enzim hati.
Adverse Drug Event (ADE)
Penggunaan
dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Jika terjadi
reaksi berlebihan segera konsultasikan kepada dokter.
Interaksi Obat
Hati-hati
saat menggunakan Narfoz dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi
antara Narfoz dengan obat-obat berikut :
Penurunan efektivitas obat pereda nyeri, seperti tramadol.
Penurunan kadar ondansetron dalam darah jika digunakan dengan rifampicin dan obat golongan penginduksi CYP3A4 lainnya.
Peningkatan efek hipotensi dan risiko hilangnya kesadaran jika digunakan bersama apomorfin .
Peningkatan risiko terjadinya aritmia jika digunakan dengan obat-obatan antiaritmia seperti amiodarone dan atenolol.
Pengawasan Klinis
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini :
Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami reaksi alergi saat mengonsumsi obat.
Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita gangguan ginjal.
Hentikan penggunaan dan kunjungi dokter Anda jika terjadi tanda-tanda alergi.
Penggunaan pada ibu hamil sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu pada dokter.
Penggunaan pada Ibu Hamil dan Ibu Menyusui
Penggunaan pada Ibu Hamil :
Kategori B: Studi
pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap
janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Penggunaan pada Ibu Menyusui :
Belum
diketahui apakah ondansetron dapat terserap ke dalam ASI atau tidak.
Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini sebelum
berkonsultasi dulu dengan dokter.