Deskripsi Obat
Supertetra mengandung tetrasiklin yang digunakan untuk Infeksi sal pernafasan, pneumonia, bronkitis, faringitis, laringitis, infeksi telinga, hidung, tenggorokan, otitis media sinusitis, tonsilitis dan mastoiditas, sal cerna; gastrokateritis, disentri amuba dan basiler, diare disebabkan bakteri, demam tifoid ISK dan kelamin, pielonefritis, pielitis, sistitis, prostalitis, uretritis, gonore, infeksi kulit dan jaringan lunak: selulitis, furunkulosis, pastular dermatosis, acne. Supertetra tersedia dalam
bentuk kapsul kemasan strip dan termasuk golongan obat keras yang hanya boleh
dikonsumsi berdasarkan resep dokter.
Supertetra mengandung tetrasiklin yang digunakan untuk Infeksi sal pernafasan, pneumonia, bronkitis, faringitis, laringitis, infeksi telinga, hidung, tenggorokan, otitis media sinusitis, tonsilitis dan mastoiditas, sal cerna; gastrokateritis, disentri amuba dan basiler, diare disebabkan bakteri, demam tifoid ISK dan kelamin, pielonefritis, pielitis, sistitis, prostalitis, uretritis, gonore, infeksi kulit dan jaringan lunak: selulitis, furunkulosis, pastular dermatosis, acne.
Indikasi Obat
Supertetra mengandung tetrasiklin yang digunakan untuk Infeksi saluran pernafasan, pneumonia, bronkitis, faringitis, laringitis, infeksi telinga, hidung, tenggorokan, otitis media sinusitis, tonsilitis dan mastoiditas, sal cerna; gastrokateritis, disentri amuba dan basiler, diare disebabkan bakteri, demam tifoid ISK dan kelamin, pielonefritis, pielitis, sistitis, prostalitis, uretritis, gonore, infeksi kulit dan jaringan lunak: selulitis, furunkulosis, pastular dermatosis, acne.
Dosis Obat dan Aturan Pakai
Perhatian : Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.
Dosis Supertetra untuk mengobati infeksi saluran pernapasan serta infeksi yang berat.
- Dosis Dewasa Umum: 250 mg tiap 6 jam.
- Dosis pada infeksi berat dapat ditingkatkan sampai 500 mg tiap 6-8 jam.
Dosis pada sifilis primer, sekunder dan laten: 500 mg tiap 6-8 jam selama 15 hari.
- Dosis pada uretritis non gonokokus: 500 mg tiap 6 jam selama 7-14 hari (21 hari bila pengobatan pertama gagal atau bila kambuh).
Aturan Pakai:
- Gunakanlah Supertetra saat perut
kosong, setidaknya 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan. Namun,
jika timbul sakit perut, Supertetra boleh dikonsumsi bersama makanan.
- Jika Anda lupa meminum Supertetra,
segera konsumsi obat ini begitu teringat. Namun, bila jeda waktu dengan
dosis selanjutnya sudah dekat, abaikan dosis tersebut dan jangan
menggandakan dosis selanjutnya.
- Jangan
mengurangi dosis atau menghentikan penggunaan Supertetra sebelum waktu
yang ditentukan dokter meski keluhan sudah mereda. Hal ini bisa
menyebabkan penyakit tidak sembuh dan akan kambuh kembali.
Kontraindikasi dan Peringatan
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:
-
Sampaikan pada dokter atau Apoteker mengenai riwayat alergi
yang Anda miliki. Supertetra tidak boleh digunakan oleh orang yang
alergi terhadap obat ini atau obat golongan tetracycline lain, seperti doxycycline.
-
Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita penyakit ginjal, myasthenia gravis, penyakit liver, kesulitan menelan (disfagia), hernia hiatus, lupus, atau penyakit asam lambung.
- Jangan memberikan Super Tetra kepada anak usia di bawah 8 tahun.
Efek Samping
Supertetra umumnya memiliki efek samping yang perlu diperhatikan. Efek samping Supertetra meliputi:
- Sakit kepala atau pusing.
- Mual atau muntah.
- Diare.
- Eritema.
- Hepatotoksisitas.
- Pankreatitis dan Kolitis.
Adverse Drug Event (ADE)
Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Supertetra dapat berupa mual, muntah, diare, eritema, pusing, hepatotoksisitas, pankreatitis dan kolitis. Jika kondisi ini terjadi segera melapor ke dokter Anda.
Interaksi Obat
Hati-hati saat menggunakan Supertetra bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Supertetra dengan obat-obat berikut:
- Jika digunakan dengan retinoid obat minum, dapat menyebabkan peningkatan risiko terjadinya kenaikan tekanan dalam rongga kepala (tekanan intrakranial).
- Obat Antikonvulsan atau rifaampicin, dapat menyebabkan penurunan efektivitas pada supertetra.
- Antasida, susu, bismuth subsalicylate, atau sukralfat, dapat menurunkan penyerapan dan efektivitas pada supertetra.
- Antikoagulan seperti warfarin, dapat peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan dengan obat pengencer darah.
- Penggunaan insulin dan sulfonilurea, dapat meningkatan risiko terjadinya hipoglikemia.
Pengawasan Klinis
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:
-
Sampaikan pada dokter atau Apoteker mengenai riwayat alergi
yang Anda miliki. Supertetra tidak boleh digunakan oleh orang yang
alergi terhadap obat ini atau obat golongan tetracycline lain, seperti doxycycline.
-
Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita penyakit ginjal, myasthenia gravis, penyakit liver, kesulitan menelan (disfagia), hernia hiatus, lupus, atau penyakit asam lambung.
- Jangan memberikan Super Tetra kepada anak usia di bawah 8 tahun.
Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
Penggunaan pada Kehamilan
Bahan aktif supertetra yaitu tetracycline HCl merupakan antibiotik yang digolongkan sebagai obat kategori D yang berisiko terhadap janin manusia.
Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat
yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi
situasi yang mengancam nyawa.
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Bahan aktif supertetra yaitu tetracycline HCl yang merupakan antibiotik yang sudah diketahui bahwa obat ini umumnya aman dikonsumsi oleh ibu menyusui selama digunakan sesuai dengan anjuran dokter.