Deskripsi Obat
Sanmol tablet mengandung zat aktif paracetamol yang digunakan untuk mengobati rasa sakit termasuk sakit kepala, gigi, demam disertai influenza dan demam setelah imunisasi. Parasetamol infus diindikasikan untuk pengobatan jangka pendek rasa sakit sedang, terutama setelah operasi dan untuk pengobatan jangka pendek demam, ketika pemberian rute intravena adalah pilihan yang dianggap perlu secara klinis untuk mengobati rasa sakit atau hipertermia dan/atau ketika rute pemberian yang lain tidak memungkinkan.
Indikasi Obat
Sanmol digunakan untuk meringankan rasa sakit pada sakit kepala, sakit gigi dan menurunkan demam.
Dosis Obat dan Aturan Pakai
Perhatian : Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.
Dosis Sanmol untuk meringankan sakit kepala, sakit gigi dan demam
- Dosis Dewasa : 3 - 4 kali sehari 1 tablet.
Aturan pakai :
- Obat ini dapat digunakan sebelum atau sesudah makan.
- Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
- Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
- Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Sanmol pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.
Kontraindikasi dan Peringatan
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:
- Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami reaksi alergi saat mengonsumsi obat mengandung paracetamol.
- Hati - hati penggunaan obat ini pada penderita ginjal.
- Hentikan penggunaan dan kunjungi dokter Anda jika setelah 2 hari demam tidak turun atau setelah 5 hari nyeri tidak menghilang.
- Hindari penggunaan obat ini pada penderita alkohol, karena dapat meningkatkan risiko gangguan fungsi hati.
Efek Samping
Sanmol umumnya ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, ada efek samping yang perlu diperhatikan. Efek samping Sanmol meliputi :
- Reaksi alergi.
- Gangguan fungsi hati (untuk penggunaan jangka waktu lama).
- Mual dan muntah.
Adverse Drug Event (ADE)
Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Sanmol dapat berupa mual, muntah, diare, pucat, bernafas lebih cepat, urine berkurang serta hipoglekimia. Jika kondisi ini terjadi segera melapor ke dokter Anda.
Interaksi Obat
Hati-hati saat menggunakan Sanmol bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Sanmol dengan obat-obat berikut:
-
Antikoagulan jenis indandion dan coumarin, dapat menurunkan efektivitas kedua jenis antikoagulan tersebut.
- Phenotiazine atau antipiretik lainnya, meningkatkan risiko hipotermia.
Pengawasan Klinis
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:
- Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami reaksi alergi saat mengonsumsi obat mengandung paracetamol.
- Hati - hati penggunaan obat ini pada penderita ginjal.
- Hentikan penggunaan dan kunjungi dokter Anda jika setelah 2 hari demam tidak turun atau setelah 5 hari nyeri tidak menghilang.
- Hindari penggunaan obat ini pada penderita alkohol, karena dapat meningkatkan risiko gangguan fungsi hati.
Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
Penggunaan pada Kehamilan
Bahan aktif Sanmol berupa paracetamol digolongkan sebagai obat kategori B untuk ibu hamil. Penggunaan obat masih dikatakan aman pada ibu hamil jika penggunaan obat sesuai dengan dosis anjuran atau berdasarkan hasil konsultasi kepada dokter spesialis kandungan.
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Bahan aktif Sanmol berupa paracetamol diketahui dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui. Paracetamol dianggap masih cukup aman dikonsumsi ibu menyusui asalkan sesuai dosis anjuran. Oleh karena itu, penggunaan obat ini dianggap cukup aman asalkan dikonsumsi dalam dosis anjuran dan sebaiknya di beri jeda waktu sebelum pemberian ASI setelah konsumsi obat, hal itu untuk menghindari kemungkinan efek samping yang ditimbulkan.