Valsartan merupakan golongan angiotensin II
receptor blocker (ARB) yang bekerja dengan cara menghambat reseptor
angiotensin II. Valsartan tersedia dalam bentuk kaplet salut selaput
kemasan strip dan termasuk golongan obat keras yang hanya boleh
dikonsumsi berdasarkan resep dokter.
Valsartan
merupakan golongan angiotensin II receptor blocker (ARB) yang bekerja
dengan cara menghambat reseptor angiotensin II. Dengan dihambatnya
reseptor ini, pembuluh darah akan melebar sehingga darah bisa mengalir
lebih lancar. Dengan begitu tekanan tekanan darah akan turun, gagal
jantung dan infark miokard (kondisi terhentinya aliran darah dari arteri
koroner (pembuluh darah besar di dalam jantung) pada area yang terkena
yang menyebabkan kekurangan oksigen yang menyebabkan sel jantung mati)
Indikasi Obat
Valsartan merupakan golongan angiotensin II
receptor blocker (ARB) yang bekerja dengan cara menghambat reseptor
angiotensin II. Dengan dihambatnya reseptor ini, pembuluh darah akan
melebar sehingga darah bisa mengalir lebih lancar. Dengan begitu tekanan
tekanan darah akan turun, gagal jantung dan infark miokard (kondisi
terhentinya aliran darah dari arteri koroner (pembuluh darah besar di
dalam jantung) pada area yang terkena yang menyebabkan kekurangan
oksigen yang menyebabkan sel jantung mati)
Dosis Obat dan Aturan Pakai
Perhatian : Pastikan dosis yang Anda gunakan
sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan
penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah
dosis umum.
Dosis Valsartan untuk menurunkan tekanan darah dan meringankan kerja jantung dalam memompa darah.
Dosis harian yang dianjurkan untuk kasus hipertensi : Satu kali sehari 80 mg. Dosis maksimal 160 mg
Dosis harian yang dianjurkan untuk kasus gagal jantung : Dua kali sehari 40 mg. Dosis maksimal 320 mg
Dosis harian yang dianjurkan untuk kasus pasca-infark miokard: Satu kali sehari 80 mg. Dosis maksimal 160 mg
Aturan Pakai:
Gunakanlah obat Valsartan yang dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
Apabila Anda lupa mengonsumsi Valsartan segeralah mengonsumsi obat ini begitu teringat. Namun, bila jadwal minum obat
berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan
menggandakan dosis selanjutnya.
Lakukankanlah kontrol rutin sesuai dengan jadwal
yang diberikan dokter Anda agar kondisi dan respons terapi dapat terpantau.
Selama menggunakan obat ini, Anda mungkin akan diminta untuk menjalani
pemeriksaan kesehatan secara berkala, seperti tes fungsi ginjal dan tes
tekanan darah.
Kontraindikasi dan Peringatan
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:
Sampaikan pada doter apabila Anda mengalami riwayat alergi terhadap valsartan.
Sampaikan
pada dokter atau apoteker Anda jika pernah atau sedang menderita
penyakit ginjal dehidrasi, penyakit liver dan kandung empedu,
hiperkalemia, diabetes, atau angioedema.
Hati-hati apabila Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk
suplemen dan produk herbal, untuk mengantisipasi terjadinya interaksi
obat. Segera beritahu dokter.
Hati-hati jika Anda mengalami reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis, setelah mengonsumsi valsartan.
Penggunaan pada ibu hamil sebaiknya hanya digunakan jika sangat diperlukan saja.
Efek Samping
Valsartan umumnya memiliki efek samping yang perlu diperhatikan. Efek samping Valsartan meliputi:
Pusing.
Sakit Kepala.
Mual.
Muntah.
Diare.
Rasa lelah.
Punggung, otot dan sendi terasa sakit.
Adverse Drug Event (ADE)
Penggunaan
dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala
overdosis valsartan dapat berupa pingsan, gejala hiperkalemia,Gejala
trombositopenia, dan gejala penyakit liver. Jika kondisi ini terjadi
segera melapor ke dokter Anda.
Interaksi Obat
Hati-hati saat menggunakan Valsartan bersamaan
dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara valsartan dengan
obat-obat berikut:
Obat
aliskiren terutama pada penderita diabetes melitus, jika digunakan
bersamaan dapat meningkatkan resiko terjadinya hiperkalemia, hipotensi,
dan kerusakan fungsi ginjal.
Obat Imunosupresan seperti ciclosporin, jika digunakan bersamaan dapat meningkatan risiko terjadinya efek samping valsartan.
Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), termasuk COX-2 inhibitor seperti ibuprofen, Celecoxib,
Etoricoxib, dan Parecoxib, jika digunakan bersamaan dapat menyebabkan
kerusakan pada ginjal dan menurunkan efektivitas pada obat valsartan.
Obat
golongan ACE INHIBITOR seperti captropil, ramipril, lisinopril, jika
digunakan bersamaan dapat meningkatkan resiko terjadinya angioedema.
Pengawasan Klinis
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:
Sampaikan pada doter apabila Anda mengalami riwayat alergi terhadap valsartan.
Sampaikan
pada dokter atau apoteker Anda jika pernah atau sedang menderita
penyakit ginjal dehidrasi, penyakit liver dan kandung empedu,
hiperkalemia, diabetes, atau angioedema.
Hati-hati apabila Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk
suplemen dan produk herbal, untuk mengantisipasi terjadinya interaksi
obat. Segera beritahu dokter.
Hati-hati jika Anda mengalami reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis, setelah mengonsumsi valsartan.
Penggunaan pada ibu hamil sebaiknya hanya digunakan jika sangat diperlukan saja.
Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
Penggunaan pada Kehamilan
Valsartan 80 mg di golongkan sebagai obat kategori D untuk ibu hamil. Sudah dibuktikan bahwa valsartan berisiko terhadap janin
manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika
manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk
mengatasi situasi yang mengancam nyawa.
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Valsartan 80 mg tidak direkomendasikan untuk
ibu menyusui. Sampaikan kepada dokter mengenai obat lain yang dapat
digunakan selama masa menyusui, terutama jika bayi lahir prematur atau
usianya belum genap 1 bulan.