Dextamine mengandung zat aktif Dexamethasone 500 mg, dexchlorpheniramine maleate 2 mg, Obat ini bekerja sebagai antiinflamasi, antirematik, serta antialergi/antihistamin. demam berat, Asma Bronkhial Khronik, Rinitis Alergi, Dermatitis Atopik & Kontak, Reaksi terhadap obat, Serum Sickness, Konjungtivitis alergi, Keratitis & gangguan peradangan Okular.
Indikasi Obat
Dextamine diindikasikan untuk Hay Fever berat, Asma Bronkhial Khronik, Rinitis Alergi, Dermatitis
Atopik & Kontak, Reaksi terhadap obat, Serum Sickness,
Konjungtivitis alergi, Keratitis & gangguan peradangan Okula.
Dosis Obat dan Aturan Pakai
PERHATIAN : Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan
intruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat
badan, dsb. Dosis yang tertera disini adalah dosis umum.
Dewasa: 1 kaplet dikonsumsi 3 kali sehari.
Anak usia 6–11 tahun: ½ kaplet dikonsumsi 3 kali sehari.
Aturan pakai :
Gunakanlah obat ini setelah atau bersamaan dengan makan.
Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
Gunakanlah
antara satu dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali
sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh
sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang
sama setiap hari.
Kontra Indikasi dan Peringatan
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini :
Hipersensitivitas, tukak peptik, osteoporosis, psikosis atau psikoneurosis berat, tuberkolosis, infeksi jamur sistemik atau infeksi virus akut, terutama infeksi herpes zoster pada mata.
Peringatan :
Beri tahu
dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Dextamine tidak boleh
dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
Pastikan untuk memberi tahu dokter jika sedang menderita penyakit infeksi, terutama infeksi jamur, malaria, herpes, atau tuberkolosis.
Beri tahu dokter jika pernah atau sedang menderita asma, penyakit liver, penyakit tiroid, penyakit ginjal, diabetes, osteoporosis, galukoma, katarak, atau myasthenia gravis.
Informasikan kepada dokter jika sedang mengalami pembesaran prostat atau sulit buang air kecil.
Beri tahu dokter jika menderita tekanan darah tinggi atau penyakit jantung, terutama gagal jantung kongestif.
Pastikan untuk memberi tahu dokter jika memiliki gangguan pencernaan, seperti tukak lambung, radang usus, atau divertikulitus.
Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita gangguan mental, seperti depresi.
Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
Hindari
konsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan
Dextamine. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
Informasikan
kepada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk
herbal tertentu. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya
interaksi obat.
Segera temui dokter jika Anda mengalami efek samping serius atau reaksi alergi obat setelah menggunakan dextamine.
Efek Samping
Dextamine umumnya ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, ada efek samping yang perlu diperhatikan.
Efek samping Dextamine meliputi :
Retensi
garam dan cairan, gangguan saluran cerna, meningkatkan nafsu makan,
pertumbuhan terhambat, penyakit Cushingoid, amenorea, hiperhidrosis,
mengantuk, gangguan mental, kelemahan otot, osteonekrosis aseptik,
penglihatan kabur, mulut kering, kesulitan.
Adverse Drug Event (ADE)
Penggunaan
dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Jika terjadi
reaksi berlebihan segera konsultasikan kepada dokter.
Interaksi Obat
Hati-hati saat menggunakan Lameson dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Lameson dengan obat-obat berikut :
Penurunan efektivitas dexamethasone jika digunakan dengan barbiturat, carbamazepine, ephedrine, phenytoin, atau rifampicin.
Peningkatan risiko terjadinya efek samping dexamethasone jika digunakan dengan obat erythromycin, ketoconazole, atau ritonavir.
Penurunan efektivitas obat gologan salisilat, seperti aspirin.
Peningkatan risiko terjadinya hipokalemia jika digunakan dengan obat diuretik atau kortikosteroid.
Peningkatan risiko terjadinya memar atau perdarahan yang tidak biasa jika digunakan dengan warfarin.
Peningkatan efek kantuk jika digunakan dengan obat pereda nyeri opioid atau obat tidur.
Pengawasan Klinis
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini :
Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami reaksi alergi saat mengonsumsi obat.
Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita gangguan ginjal.
Hentikan penggunaan dan kunjungi dokter Anda jika terjadi tanda-tanda alergi.
Penggunaan pada ibu hamil sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu pada dokter.
Penggunaan pada Ibu hamil dan Ibu Menyusui
Penggunaan pada Ibu hamil :
Kategori C: Studi pada binatang percobaan
memperlihatkan adanya efek samping dari dexamethasone terhadap janin,
tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Penggunaan pada Ibu menyusui :
Kandungan dexchlorpheniramine di dalam Dextamine dapat terserap ke dalam
ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa
seizin dokter.
product attribute
Atribut
Bentuk Produk
Kaplet
Nomor di dalam kotak
10 strip @ 10 tablet
Jenis Kelamin
Laki laki, perempuan
Kelompok Usia Pengguna
Dewasa dan Anak-anak
PT. Phapros
PT. Phapros
mitmen yang tinggi pada standar kualitas serta lingkungan dibuktikan dengan terus mengikuti perubahan standar mutu melalui implementasi dari Cara Pembuatan Obat yang Baik/CPOB terkini (Good Manufacturing Practices), Pembuatan Obat Tradisional yang Baik terkini (Herbal Good Manufacturing Practices), serta persyaratan penyaluran alat kesehatan dan Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik (CPAKB), Persyaratan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) serta system Manajemen Mutu yang terintegrasi yang meliputi standar ISO 9001, ISO 14001, ISO 45001, ISO 17025, Manajemen Risiko dan Sertifikasi Jaminan Halal