Meloxicam merupakan obat anti inflamasi non steroid. Cara kerja obat ini yaitu dengan mengurangi hormon yang menyebabkan peradangan dan memicu rasa nyeri pada tubuh.Obat ini dapat digunakan untuk terapi simtomatis jangka pendek eksaserbasi osteoarthritis akut dan jangka panjang artritis rheumatoid.
Indikasi Obat
Meloxicam 15 mg digunakan untuk pengobatan simptomatik jangka pendek
eksaserbasi akut osteoarthritis dan pengobatan simptomatik jangka
panjang untuk rheumatoid arthtitis.
Dosis Obat dan Aturan Pakai
PERHATIAN : Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan
intruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat
badan, dsb. Dosis yang tertera disini adalah dosis umum.
Dosis
dewasa rheumatoid arthritis :2 kali sehari 1 tablet. Dosis dapat
diturunkan hingga 1 kali sehari 1 tablet berdasarkan respon terapetik.
Osteoarthritis : 1 kali sehari 1 tablet, jika diperlukan dosis dapat ditingkatkan menjadi 2 kali sehari 1 tablet.
Dosis penggunaan pada anak-anak belum diketahui, penggunaan sebaiknya hanya untuk dewasa.
Aturan pakai :
Gunakanlah obat ini bersamaan dengan makan.
Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
Gunakanlah
antara satu dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali
sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh
sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang
sama setiap hari.
Kontra Indikasi dan Peringatan
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini :
Pasien dengan riwayat peyait tukak pekik aktif.
Pasien dengan kelainan hepar dan ginjal.
Pasien dengan riwayat penyakit asma.
Anak-anak dan remaja<15 tahu.
Penggunaan pada kehamilan dan menyusu.
Peringatan :
Obat-obatan
golongan AINS, haru sdiperhatikan pada pasien dengan riwayat penyakit
gangguan saluran cerna bagian atas dan pasien yang sedang dalam
pengobatan dengan antikoagulan.
Penggunaan meloxicam sebaiknya dihentikan bila terjadi tukak peptik atau pendarahan lambung.
Dosis
harian maksimal yang diberikan jangan melebihi dosis terapi yang
dianjurkan karena keamanan dan efek terapi masih belum doketahui.
Efek Samping
Meloxicam umumnya ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, ada efek samping yang perlu diperhatikan.
Efek samping Meloxicam meliputi :
Gangguan saluran cerna, anemia, pruritus, pusing dan edema.
Hematologi : trombositopenia dan leukopenia.
Reaksi cultaneo-mucosal : urtikaria stomatitis, esofagitis dan fotosintesasi.
Vertigo dan mengantuk
Adverse Drug Event (ADE)
Penggunaan
dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Jika terjadi
reaksi berlebihan segera konsultasikan kepada dokter.
Inetraksi Obat
Hati-hati saat menggunakan Meloxicam dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Meloxicam dengan obat-obat berikut :
Meningkatkan
risiko pendarahan jika digunakan bersama AINS lain termasuk golongan
salisilat, antikoagulan oral, ticlodipine, heparin, trombolitik.
Meningkatkan kadar litium dalam serum.
Meningkatkan toksisitas nefrotik siklosporin dan hetamtologis methrotexate.
Menurunkan efek antihipertensi pentoxifylline.
Pengawasan Klinis
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini :
Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami reaksi alergi saat mengonsumsi obat.
Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita gangguan ginjal.
Hentikan penggunaan dan kunjungi dokter Anda jika terjadi tanda-tanda alergi.
Penggunaan pada ibu hamil sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu pada dokter.
Penggunaan pada Kehamilan dan Menyusui
Penggunaan pada Kehamilan :
Meloxicam termasuk
ke dalam risiko kehamilan kategori D (ada bukti berisiko pada ibu hamil)
menurut US Food and Drugs Administration (FDA), sehingga tidak disarankan untuk diminum saat hamil.
Penggunaan pada Menyusui :
Meloxicam
dapat tersalurkan melalui ASI dan dapat membahayakan bayi. Jangan
gunakan obat ini tanpa memberi tahu dokter jika Anda sedang menyusui.