Please wait...

IMG-LOGO
Aug 15, 2025 | 47

Flavonoid

Apa Manfaat Makanan Kaya Akan Flavonoid pada Masa Penuaan?


Temuan studi menunjukkan, Konsumsi Teh, Berry, dan Makanan Kaya Akan Flavonoid Lainnya Membantu Anda Menua dengan Lebih Sehat


Satu apel per hari dapat mencegah tanda-tanda penuaan dan begitu juga segelas teh, segenggam berry, atau satu porsi buah sitrus.

Penelitian baru yang dipublikasikan dalam The American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa mengonsumsi makanan yang kaya akan flavonoid seperti teh hitam, berry, buah sitrus dan apel dapat membantu menurunkan risiko terhadap elemen-elemen tertentu dari penuaan yang tidak sehat, kelemahan, fungsi fisik terganggu, dan kesehatan mental yang buruk.

Menurut penulis studi Nicola Bondonno, PhD, seorang peneliti pascadoktoral di Sekolah Ilmu Kedokteran dan Kesehatan di Universitas Edith Cowan di Australia, penelitian ini dilakukan berdasarkan pada penelitian sebelumnya yang menunjukkan ada keterkaitan antara konsumsi lebih tinggi dari flavonoid, senyawa antioksidan yang ditemukan dalam banyak makanan berbasis tanaman, dan pengurangan risiko terkena penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan demensia.

“Penelitian terakhir kami memperkuat hal ini dengan menunjukkan bahwa asupan flavonoid tinggi juga dikaitkan dengan risiko lebih rendah mengalami kelemahan fisik, kesehatan mental yang buruk, dan pengurangan fungsi fisik seiring seseorang bertambah usia,” Bondonno mengatakannya pada Health. “Di kehidupan nyata, hal ini artinya tetap aktif bergerak, mandiri, dan tajam secara mental untuk waktu yang lebih lama, menciptakan pengalaman dari penuaan jauh lebih positif dan mengurangi beban baik untuk diri sendiri maupun keluarganya.”



Makanan Kaya Akan Flavonoid dan Penuaan


Tim Bondonno menggunakan data dari Nurses Health Study (NHS) dan Health Professionals Follow-Up Study (HPFS), yang masing-masing sudah berjalan sejak 1970an dan tahun 80an. Peserta mengisi kuisioner tentang pola makan setiap empat tahun dan menambahkan informasi tentang apakah mereka mengalami penyakit baru.

Dalam penelitian baru mereka, Bondonno dan rekan-rekannya mengamati orang-orang yang berusia 60 tahun atau lebih yang dipantau oleh NHS dari tahun 1990 hingga 2014 dan HPFS dari tahun 2006 hingga 2018. Akhirnya, hal tersebut memberi mereka data lebih dari 62000 wanita dan 23000 pria.

Untuk menganalisis pengaruh flavonoid terhadap penuaan dalam populasi ini, para peneliti mencatat seberapa sering orang mengonsumsi makanan yang kaya akan flavonoid seperti teh, apel, jeruk, anggur, blueberry, stroberi dan anggur merah.

Kemudian mereka membuat “Skor Flavodiet” berdasarkan berapa banyak porsi makanan tersebut dikonsumsi orang setiap harinya. “Hal ini membantu menerjemahkan penelitian menjadi saran yang dapat diterapkan di dunia nyata dan menunjukkan pola makan secara keseluruhan, bukan hanya nutrisi secara terpisah, untuk mendukung penuaan yang sehat.” Penjelasan Bondonno.

Saat para peneliti menentukan skor flavodiet, mereka dapat membandingkannya dengan informasi kesehatan yang dilaporkan masing-masing peserta, termasuk mengalami peningkatan kelemahan, gangguan fisik, dan kesehatan mental yang buruk.

Semakin tinggi skor flavodiet seseorang, maka semakin rendah risiko terhadap kondisi buruk yang dikaitkan dengan usia.

Wanita yang mengonsumsi flavonoid paling tinggi, memiliki risiko 15% lebih rendah mengalami kelemahan, risiko 12% lebih rendah mengalami gangguan fungsi fisik, dan risiko 12% lebih rendah mengalami kesehatan mental yang buruk dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi flavonoid paling sedikit.

Dan meskipun para peneliti menemukan lebih sedikit hubungan antara flavonoid dan penuaan pada pria, mereka yang memiliki skor flavodiet tertinggi memiliki risiko lebih rendah terhadap kesehatan mental yang buruk. (Bondonno menjelaskan bahwa perbedaan jenis kelamin mungkin disebabkan oleh perbedaan lamanya waktu pemantauan masing-masing kelompok, bukan ketidakseimbangan biologis sebenarnya)

Meskipun hasilnya menggembirakan, penelitian ini juga disertai dengan beberapa peringatan.

“Ini adalah penelitian observasi berdasarkan kuisioner makanan setiap empat tahun.” Ahli bedah bersertifikasi dan pakar umur panjang Darshan Shah, MD, mengatakan kepada Health. “Studi observasional hanya menunjukkan ada hubungan, tetapi tidak menunjukkan hubungan sebab akibat.”

Menurut Shah, variabel lain, seperti tingkat aktivitas fisik yang lebih tinggi dapat menjadi penyebab sebenarnya dari kondisi kesehatan terkait usia yang lebih baik di antara para konsumen flavonoid.

Ia juga mengatakan sulit untuk mengandalkan informasi pola makan yang dilaporkan secara mandiri. “Kuisioner frekuensi makanan meminta orang untuk mengingat secara umum seberapa banyak mereka makan, dan seperti yang kita tahu, ingatan kita tidak selalu melayani kita dengan benar,” ucapnya.



Bagaimana Flavonoid Mendukung Penuaan yang Sehat


Jika flavonoid meningkatkan penuaan yang sehat, apa kunci yang membuat mereka bermanfaat?

Seperti antioksidan lain, flavonoid melawan peradangan, yang dapat membantu mencegah penyakit. Namun, menurut Kathryn Piper, RDN, LD, NBC-HWC, dari The Age-Defying Dietitian, flavonoid mungkin memiliki keunggulan yang unik dibandingkan antioksidan lainnya.

“Penelitian menunjukkan flavonoid mendukung proses yang disebut otofagi,” Ia mengatakan pada Health. “Bayangkan otofagi sebagai cara tubuh membersihkan diri, menyingkirkan sel-sel lama yang berbahaya untuk memberi jalan bagi sel-sel baru yang sehat.”

Karena proses pembaruan sel ini, makanan yang kaya akan flavonoid mungkin berkontribusi dalam membuat tubuh dan pikiran lebih sehat selama proses penuaan, ucapnya.

Bondonno menambahkan bahwa flavonoid juga membantu mengurangi tekanan oksidatif, mendukung pembuluh darah yang sehat, dan bahkan mungkin berperan dalam mempertahankan massa otot.

“Efek yang dikombinasikan tersebut dapat memengaruhi banyak sistem dalam tubuh sekaligus,” ucapnya. “Saat penelitian berlanjut, kita belajar bahwa flavonoid mungkin memiliki lebih banyak lagi manfaat dari yang kita pahami saat ini.”


 Keapotek:Wanita


Haruskah Anda Menambahkan Lebih Banyak Makanan Kaya Akan Flavonoid ke dalam Pola Makan Anda?


Menurut Shah, dibutuhkan lebih banyak penelitian sebelum memberi label pada makanan tinggi flavonoid sebagai sumber awet muda.

Namun, para ahli lain mengatakan menambahkan lebih banyak makanan ini ke dalam pola makan anda masih merupakan pilihan yang cerdas untuk penuaan sehat.

“Setiap orang harus mempertimbangkan untuk memasukkan lebih banyak makanan yang kaya akan flavonoid dalam pola makan mereka untuk berkembang di masa dewasa yang lebih tua,” Maggie Moon, MS, RD, penulis The MIND Diet: 2nd Edition, mengatakan kepada Health.

Saran Moon dan Piper untuk memasukkan makanan kaya akan flavonoid ke dalam hari anda, meliputi:


·         Mulai hari anda dengan segelas teh hijau.

·         Membuat smoothie yang mengandung blueberry, stroberi, dan raspberry.

·         Nikmati segelas kecil dari jus jeruk 100%, anggur concord, atau wild blueberry dengan sarapan yang seimbang.

·         Konsumsi apel dan selai kacang sebagai cemilan.

·         Manjakan diri anda sesekali dengan makanan penutup dark chocolate (70% atau lebih tinggi)

·         Beri perasa pada makanan anda dengan herbal yang kaya akan flavonoid seperti peterseli dan oregano.


Semakin cepat anda memulai kebiasaan pola makan ini, maka semakin baik. “Mulai lebih awal dan jadilah konsisten, idealnya di usia paruh baya atau lebih awal, untuk memungkinkan efek perlindungan bertambah seiring waktu,” ucap Piper.


"Silakan tekan tombol ❤️ jika Anda menyukai postingan ini. Dukungan Anda sangat berarti bagi saya. 🙏😍"

 


https://keapotek.com

https://keapotek.com/Articles

INSTAGRAM

Source

 

Your Cart

Your basket is empty