Mohon tunggu...
Perlu diketahui! Konsumsi tinggi kafein dapat berisiko menghambat pertumbuhan bayi dalam kandungan.
Bolehkah Anda Mengonsumsi Kafein saat Hamil?
Para ahli menganjurkan untuk membatasi konsumsi kafein selama kehamilan hingga kurang dari 200 mg per hari (sekitar 1 gelas kopi). Namun, sebaiknya anda menguranginya sebanyak yang anda bisa, karena bahkan dalam jumlah kecil pun kafein dapat memengaruhi bayi anda.
Bolehkah ibu hamil meminum kopi?
Jawaban singkatnya adalah Ya, ibu hamil boleh meminum kopi. Meskipun penting untuk memerhatikan konsumsi kopi dan kafein anda secara keseluruhan, selama kehamilan. Kafein dapat memengaruhi kehamilan dan bayi anda dengan cara yang belum sepenuhnya jelas.
“Kesalahpahaman terbesar yang saya lihat tentang kafein adalah bahwa orang berpikir mereka tidak boleh sama sekali mengonsumsi kafein selama kehamilan,” kata Layan Alrahmani, M.D., seorang dokter kandungan dan ginekologi bersertifikat, kedokteran spesialis ibu dan janin, dan anggota dari BabyCenter Medical Advisory Board. “Ingatlah, mengonsumsi kafein masih diperbolehkan dan tidak akan membahayakan.”
American College of Obstetricians and Gynecologist (ACOG) menganjurkan ibu hamil untuk membatasi konsumsi kafein hingga kurang dari 200 mg setiap harinya, yang bisa jadi hanya satu gelas kopi berukuran 8 ons, bergantung pada merk kopinya. (Lihat tabel pada bagian akhir artikel ini untuk mengetahui berapa banyak kandungan kafein dalam berbagai makanan dan minuman).
Berapa jumlah kafein yang aman untuk dikonsumsi selama kehamilan?
Meskipun rekomendasi badan resmi ACOG adalah 200 mg atau kurang dari itu setiap harinya, beberapa ahli percaya, bahkan konsumsi kafein dalam jumlah sedang selama kehamilan dapat menimbulkan risiko.
Sebelumnya, penelitian telah mengaitkan konsumsi tinggi kafein (lebih dari 200 mg per hari) dengan bayi yang berukuran kecil untuk usia kehamilannya atau berisiko mengalami hambatan pertumbuhan intrauterine (IUGR). Namun, peneliti di National Institutes of Health menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi kafein kurang dari 200 mg per hari atau hanya setengah cangkir kopi selama kehamilan, memiliki bayi yang sedikit lebih kecil dibandingkan dengan wanita yang tidak mengonsumsi kafein apa pun.
Para peneliti mencatat bahwa kafein dipercaya menjadi penyebab penyempitan pembuluh darah pada rahim dan plasenta, yang dapat menurunkan pasokan darah ke janin dan menghambat pertumbuhan. Para peneliti juga mengatakan bahwa kafein dapat berpotensi mengganggu hormon stress pada janin, sehingga bayi berisiko mengalami kenaikan berat badan yang cepat setelah lahir dan obesitas, penyakit jantung juga diabetes di kemudian hari.
Namun, penelitian lainnya menemukan tidak ada kaitannya antara konsumsi kafein jumlah sedang pada kehamilan (kurang dari 200 mg per hari) dan masalah seperti berat badan lahir rendah, IUGH, keguguran, atau kelahiran prematur. Itu mengapa konsumsi kafein jumlah sedang selama kehamilan diperbolehkan oleh kebanyakan dokter kandungan dan bidan.
Meski begitu, karena penelitiannya belum selesai, ada baiknya membatasi konsumsi kafein anda sebanyak mungkin selama kehamilan, dan tetap dalam batas yang direkomendasikan yaitu 200 mg per hari.
Efek konsumsi kafein selama kehamilan
Ketika anda meminum segelas kopi, kafein masuk ke dalam cairan ketuban dan aliran darah bayi melalui plasenta. Saat tubuh anda memetabolisme dan membuang kafein, tubuh bayi anda masih berkembang dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memproses kafein. Sebagai hasilnya, bayi anda terpapar efek dari kafein untuk waktu yang lebih lama dibandingkan anda.
Bahkan jika kafein biasanya tidak menyebabkan masalah pada anda, anda mungkin merasa hal itu tidak tepat untuk anda selama kehamilan. Kafein adalah stimulan, sehingga dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. Ditambah lagi, itu membuat anda merasa gelisah dan menyebabkan insomnia (gangguan tidur). Kafein juga dapat memperburuk masalah kehamilan seperti nyeri ulu hati dan sering buang air kecil.
Efek kafein dapat menjadi lebih nyata seiring perkembangan kehamilan anda. Hal itu karena kemampuan tubuh anda dalam memecah kafein melambat, sehingga berakhir dengan kadar kafein yang lebih tinggi dalam aliran darah.
Selama trimester ke-dua, dibutuhkan waktu sekitar dua kali lebih lama dan pada trimester ke-3 dibutuhkan hampir 3 kali lebih lama untuk membersihkan kafein dari tubuh dibandingkan saat anda sedang tidak hamil.
Hal ini juga dapat berarti bahwa lebih banyak kafein yang melewati plasenta dan mencapai bayi anda, yang dimana bayi anda tidak dapat memprosesnya secara efisien.
Ada satu lagi alasan untuk mengurangi kopi dan teh, baik yang mengandung kafein atau tidak. Minuman ini mengandung senyawa yang membuat tubuh anda lebih sulit untuk menyerap zat besi. Hal ini penting karena banyak ibu hamil yang sudah mengalami kekurangan zat besi. Jika anda minum kopi atau teh, minum itu di antara waktu makan sehingga efeknya terhadap penyerapan zat besi lebih kecil.
Ingin tahu kapan anda dapat kembali menikmati kebiasaan mengonsumsi kafein? Itu tergantung. Beberapa kafein dapat masuk ke bayi anda melalui ASI, itu mengapa sebaiknya anda juga membatasi konsumsi kafein jika anda menyusui, terutama untuk beberapa bulan pertama.
Cara mengurangi kafein selama kehamilan
Meskipun ada alasan yang bagus untuk mengurangi konsumsi kafein selama kehamilan, hal ini tidak selalu mudah untuk dilakukan. Keinginan anda untuk secangkir kopi di pagi hari mungkin hilang selama trimester pertama ketika rasa mual di pagi hari menyerang, dan keinginan tersebut akan kembali dengan kekuatan penuh di kemudian hari selama kehamilan. Atau anda mungkin selalu ingin mengonsumsi minuman berkafein yang biasa anda minum.
Pertimbangkan beberapa tips ini untuk membantu anda menjalani kehamilan dengan kadar kafein rendah:
· Mengurangi secara bertahap. Jika anda seorang penggemar setia kopi, teh atau soda, penghentian konsumsi kafein mungkin tidak akan mudah. Kurangi secara bertahap untuk mengurangi gejala seperti sakit kepala, mudah tersinggung dan lesu (tapi kurangi batas harian 200 mg sesegera mungkin)
· Cobalah campuran yang mengandung lebih sedikit kafein. Anda mungkin ingin memulai mencampur dekaf dengan kopi biasa, tingkatkan secara bertahap perbandingan kopi dekafein terhadap kopi berkafein. Atau gunakan lebih banyak susu dan lebih sedikit kopi. Di rumah, coba gunakan kopi bubuk (atau daun teh) dalam jumlah yang lebih kecil, atau seduh dalam waktu yang lebih singkat. Membiarkan kantung teh terendam selama satu menit saja, bukan lima menit, akan mengurangi kadar kafein hingga setengahnya.
· Beralih ke tanpa kafein (dekaf). Pertimbangkan untuk melakukan pergantian ke tanpa kafein paling tidak pada gelas kedua kopi atau teh anda. (Minuman dekafein mungkin mengandung beberapa kafein, tetapi biasanya dalam jumlah kecil).
· Cari sumber penambah energi lainnya. Berusahalah untuk mendapatkan tidur yang cukup di malam hari, tidurlah lebih awal, dan beristirahatlah sepanjang hari ketika anda bisa melakukannya. Makan dengan baik dan berolahraga, bahkan olahraga ringan dapat memberi anda peningkatan energi.
Meskipun teh herbal sering tidak mengandung kafein, periksakan dengan penyedia kesehatan anda sebelum meminumnya. Segelas teh peppermint atau teh jahe itu baik untuk dikonsumsi, tetapi beberapa teh herbal tidak aman untuk kehamilan.
“Saya menemukan bahwa meminum kopi tanpa kafein memberi saya efek plasebo,” kata rusalka96, anggota BabyCenter Community. “Bukan satu gelas ukuran sedang kopi biasa di pagi hari, melainkan saya mengonsumsi beberapa gelas kopi tanpa kafein sepanjang hari.”
Makanan dan minuman apa saja yang mengandung kafein?
Kafein terdapat pada berbagai makanan dan minuman selain kopi, dan jumlah kafein antar produk sangat bervariasi, bahkan antar merk. Perhatikan jenis makanan dan minuman yang anda konsumsi sepanjang hari (dan berapa banyak jumlahnya) sehingga anda dapat mengetahui berapa jumlah kafein yang benar-benar anda konsumsi.
Untuk mengatur asupan kafein, anda perlu mengetahui semua sumbernya, seperti teh, minuman ringan dalam kemasan, minuman berenergi, cemilan berenergi, coklat, dan es krim kopi. Kafein juga ditemukan pada produk herbal dan obat yang dijual bebas, termasuk obat sakit kepala, flu dan alergi. Baca label dengan cermat.
Jumlah kafein dalam satu porsi kopi sangat bervariasi, tergantung jenis biji dan bagaimana biji dipanggang, bagaimana kopi diseduh dan jelas tergantung pada ukuran cangkir yang digunakan.
(Meskipun espresso mengandung kafein lebih banyak setiap ons nya, ini disajikan dalam cangkir kecil. Jadi secangkir penuh kopi seduh sebenarnya akan memberikan lebih banyak kafein)
“Saya meminum secangkir latte single-shot setiap pagi.” Kata KateCopeland24, anggota BabyCenter Community. “Saya menghitung itu sekitar 65 hingga 100 mg kafein, dan itu adalah sesuatu yang saya nantikan setiap pagi. Tampaknya, risikonya cukup rendah dan itu membuat saya senang!”
Kesimpulan
· Aman untuk ibu hamil mengonsumsi kafein 200 mg atau lebih sedikit dari itu per hari nya, yang jumlahnya bisa kurang dari satu cangkir kopi.
· Semakin bertambah usia kehamilan anda, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk tubuh anda (dan tubuh bayi anda) dalam memproses kafein.
· Mengurangi konsumsi kafein tidaklah mudah; mengganti sebagian atau seluruhnya ke minuman tanpa kafein mungkin dapat membantu. Selain itu, meningkatkan aktivitas fisik dapat membantu menambah energi anda.
"Please hit the ❤️ button if you enjoyed this post! Your
support means the world to me. 🙏🤩"