Risperidone merupakan obat yang termasuk antipsikotik turunan benzisoxazole. Obat ini digunakan dalam terapi pada skizofrenia akut dan kronik serta pada kondisi psikosis yang lain, dengan gejala-gejala tambahan (seperti; halusinasi, delusi, gangguan pola pikir, kecurigaan dan rasa permusuhan) dan atau dengan gejala-gejala negatif yang terlihat nyata (seperti; blunted affect, menarik diri dari lingkungan sosial dan emosional, sulit berbicara). Selain itu juga mengurangi gejala afektif (seperti; depresi, perasaan bersalah dan cemas) yang berhubungan dengan skizofrenia. Risperidone merupakan antagonis monoaminergik selektif dengan afinitas tinggi terhadap reseptor serotonergik 5-HT2 dan dopaminergik D2. Risperidone berikatan dengan reseptor α1-adrenergik. Risperione tidak memiliki afinitas terhadap reseptor kolinergik. Skizofrenia akut dan kronik serta pada kondisi psikosis yang lain, dengan gejala-gejala tambahan (seperti; halusinasi, delusi, gangguan pola pikir, kecurigaan dan rasa permusuhan) dan atau dengan gejala-gejala negatif yang terlihat nyata (seperti; blunted affect, menarik diri dari lingkungan sosial dan emosional, sulit berbicara). Juga mengurangi gejala afektif (seperti; depresi, perasaan bersalah dan cemas) yang berhubungan dengan skizofrenia.
Indikasi Obat
Risperidone diindikasikan penderita skizofrenia akut dan
kronik serta pada kondisi psikosis yang lain, dengan gejala-gejala
tambahan (seperti; halusinasi, delusi, gangguan pola pikir, kecurigaan
dan rasa permusuhan) dan atau dengan gejala-gejala negatif yang terlihat
nyata (seperti; blunted affect, menarik diri dari lingkungan sosial dan
emosional, sulit berbicara). Juga mengurangi gejala afektif (seperti;
depresi, perasaan bersalah dan cemas) yang berhubungan dengan
skizofrenia.
Dosis Obat dan Aturan Pakai
PERHATIAN : Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan
intruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat
badan, dsb. Dosis yang tertera disini adalah dosis umum.
Skizofrenia :
Dewasa: Dosis awal 2 mg per hari, bisa dikonsumsi
sebagai dosis tunggal atau dibagi ke dalam 2 dosis. Dosis bisa
ditingkatkan menjadi 4 mg per hari sejak hari kedua. Dosis perawatan
biasanya adalah 4–8 mg per hari. Dosis maksimal adalah 16 mg per hari.
Anak usia 13–17 tahun: Dosis awal 0,5 mg, 1 kali
sehari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap hingga mencapai dosis 3
mg per hari. Dosis maksimal 6 mg per hari.
Lansia: Dosis awal 0,5 mg, 2 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap hingga mencapai dosis 1–2 mg, 2 kali sehari.
Gangguan bipolar saat episode manik akut atau saat episode mixed :
Dewasa: Dosis awal 2–3 mg sekali sehari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap sampai 6 mg per hari.
Anak usia 10–17 tahun: Dosis awal 0,5 mg, 1 kali
sehari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap hingga 1–2,5 mg per
hari. Dosis maksimal 6 mg per hari.
Lansia: Dosis awal 0,5 mg, 2 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap hingga 1–2 mg, 2 kali sehari.
Gangguan perilaku pada anak :
Anak usia 5–18 tahun dengan BB ≥50 kg: Dosis awal 0,5 mg per hari. Jika diperlukan dosis dapat ditingkatkan secara bertahap menjadi 1–1,5 mg per hari.
Anak usia 5–18 tahun dengan BB <50 kg: Dosis awal 0,25 mg per hari. Jika diperlukan dosis dapat ditingkatkan secara bertahap menjadi 0,5–0,75 mg per hari.
Perilaku mudah marah pada anak dengan autisme.
Anak-anak usia 5–17 tahun dengan BB ≥20 kg:
Dosis awal 0,5 mg per hari sebagai dosis tunggal atau dibagi ke dalam 2
kali jadwal konsumsi. Dosis dapat ditingkatkan setidaknya setelah 4
hari menjadi 1 mg per hari, selama 14 hari ke depan. Dosis maksimal 3 mg
per hari.
Anak-anak usia 5–17 tahun dengan BB 15–19 kg: Dosis
awal 0,25 mg per hari sebagai dosis tunggal atau dibagi ke dalam 2 kali
jadwal konsumsi. Dosis dapat ditingkatkan setidaknya setelah 4 hari
menjadi 0,5 mg per hari. Dosis ini perlu dipertahankan hingga 14 hari
sebelum bisa ditingkatkan lagi. Dosis maksimal 3 mg per hari.
Aturan Pakai :
Gunakanlah obat ini bersamaan dengan makan.
Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
Gunakanlah
antara satu dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali
sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh
sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang
sama setiap hari.
Kontra Indikasi dan Peringatan
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini :
Pasien hipersensitif terhadap kandungan dalam obat ini.
Peringatan :
Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
Risperidone tidak boleh digunakan pada pasien yang alergi terhadap obat
ini, atau obat paliperidone.
Beri tahu dokter jika gangguan perilaku atau psikosis yang terjadi terkait dengan demensia. Risperidone tidak boleh digunakan pada orang dengan kondisi tersebut.
Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah menderita penyakit liver, penyakit ginjal, penyakit parkinson, kolesterol tinggi, sleep apnea, kejang, neutropenia, katarak, glaukoma, penyakit jantung, diabetes, hipertensi, stroke, kanker payudara, osteopenia, atau hipotensi ortostatik.
Beri tahu dokter apabila Anda memiliki fenilketonuria jika Anda akan diberikan risperidone yang larut di mulut.
Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang memakai obat-obatan terlarang atau kecanduan alkohol.
Jangan melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan, seperti
mengemudikan kendaraan setelah mengonsumsi risperidone, karena obat ini
dapat menyebabkan kantuk dan kesulitan berkonsentrasi.
Sebisa mungkin hindari beraktivitas di tempat yang sangat panas atau
konsumsi banyak air jika Anda harus berada di tempat seperti itu,
karena obat ini dapat mengurangi kemampuan Anda untuk berkeringat,
sehingga bisa memicu terjadinya heatsroke.
Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk
suplemen dan produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi obat yang
tidak diinginkan.
Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis setelah mengonsumsi
Efek Samping
Risperidone umumnya ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, ada efek samping yang perlu diperhatikan.
Efek samping Risperidone meliputi :
Insomnia, cemas, sakit kepala, lelah, pusing, konstipasi, dispepsia.
Adverse Drug Event (ADE)
Penggunaan
dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Jika terjadi
reaksi berlebihan segera konsultasikan kepada dokter.
Interaksi Obat
Hati-hati saat menggunakan Risperidone dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Risperidone dengan obat-obat berikut :
Meningkatkan risiko kematian jika digunakan secara bersamaan dengan furosemide pada lansia yang menderita demensia.
Meningkatkan risiko terjadinya aritmia jika digunakan bersama escitalopram , amiodarone, amitripytiline, maprotiline, quinine, mefloquine, maprotiline, obat antipsikotik lain, atau antihistamin.
Meningkatkan risiko terjadinya efek samping risperidone jika digunakan bersama fluoxetine, verapamil, itraconazole, ketoconazole, atau fluconazole.
Meningkatkan risiko terjadinya sindrom esktrapiramidal, seperti akhatisia atau tardive dyskinesia, jika digunakan dengan methylphenidate.
Meningkatkan risiko terjadinya hipotensi jika digunakan dengan obat antihipertensi.
Meningkatkan risiko terjadinya kantuk yang dalam dan berat jika digunakan dengan obat anticemas, muscle relaxants, pereda nyeri golongan opioid, antihistamin, atau obat tidur.
Menurunkan efektivitas risperidone jika digunakan bersama carbamazepine, phenytoin, phenobarbital, atau rifampicin.
Menurunkan efektivitas levodopa, pramipexole, dan bromocriptine.
Pengawasan Klinis
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini :
Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami reaksi alergi saat mengonsumsi obat.
Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita gangguan ginjal.
Hentikan penggunaan dan kunjungi dokter Anda jika terjadi tanda-tanda alergi.
Penggunaan pada ibu hamil sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu pada dokter.
Penggunaan pada Ibu hamil dan Ibu Menyusui
Penggunaan pada Ibu hamil :
Kategori C:Studi
pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap
janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya
boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya
risiko terhadap janin.
Penggunaan pada Ibu menyusui :
Risperidone terserap ke dalam ASI, sehingga tidak boleh digunakan selama menyusui.
atribut produk
Atribut
Bentuk Produk
Tablet
Nomor di dalam kotak
10 Strip @ 10 Tablet
Jenis Kelamin
Laki-laki,Perempuan
Kelompok Usia Pengguna
Dewasa
PT. Dexa Medica
Pt.Dexa Medica
Dexa Medica, salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia, telah secara konsisten menggunakan kemampuan penelitiannya yang canggih untuk memprioritaskan kebutuhan kesehatan masyarakat Indonesia. Mottonya adalah pemanfaatan keahlian untuk mempromosikan kesehatan adalah konsekuensi alami dari komitmen jangka panjangnya meningkatkan perawatan kesehatan bagi semua orang.