Duphaston 10 mg mengandung zat aktif Dydrogesterone yang merupakan hormon sintesis yang mirip dengan hormon progesteron, yakni hormon seks pada wanita yang terbentuk secara alami di tubuh. Obat ini digunakan dalam kasus infertilitas, terancam keguguran, keguguran berulang, nyeri saat haid, peradangan pada rahim/endometriosis, siklus haid tidak teratur dan amenorea. Dalam penggunaan obat ini harus SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER. Pembelian obat ini memerlukan edukasi terkait penggunaan atau pengonsumsian obat yang tepat dan aman yang akan dikenakan biaya. Obat ini digunakan bagi penderita Terancam aborsi, aborsi habitualis (keguguran yang berturut-turut pada 3 kehamilan atau lebih), amenore (tidak haid), perdarahan fungsional, dismenore (nyeri sewaktu haid), endometriosis (keadaan terdapatnya jaringan serupa selaput lendir rahim di luar rongga rahim), sindroma premenstruasi, infertilitas (kemandulan), terapi pengganti hormon
Indikasi Obat
Duphaston diindikasikan untuk pasien yang terancam aborsi, aborsi habitualis (keguguran yang berturut-turut pada 3
kehamilan atau lebih), amenore (tidak haid), perdarahan fungsional,
dismenore (nyeri sewaktu haid), endometriosis (keadaan terdapatnya
jaringan serupa selaput lendir rahim di luar rongga rahim), sindroma
premenstruasi, infertilitas (kemandulan), terapi pengganti hormon.
Dosis Obat dan Aturan Pakai
PERHATIAN : Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan
intruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat
badan, dsb. Dosis yang tertera disini adalah dosis umum.
Terancam aborsi : diawali dengan 4 tablet kemudian 0,5-1 tablet tiap 8
jam sampai gejala-gejala menghilang.Jika gejala menetap, dosis
ditingkatkan 1 tablet tiap 8 jam.
Aborsi habitualis : 2 kali sehari 1/2
(setengah) tablet mulai hari ke 14-25 siklus haid.
Pengobatan dilanjutkan
sampai minggu ke-20 kehamilan, kemudian dosis dikurangi secara
bertahap.
Aturan Pakai :
Gunakanlah obat ini setelah atau bersamaan dengan makan.
Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
Gunakanlah
antara satu dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali
sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh
sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang
sama setiap hari.
Kontra Indikasi dan Peringatan
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini :
Pasien yang hipersensitif terhadap kandungan dalam obat ini.
Peringatan :
Pendarahan vagina.
kelainan hati yang serius.
Gangguan yang dicurigai akibat Hormon seks seperti kolestatik.
ikterus, herpes gestasional, pruritus parah, otosklerosis, dan porfiria.
Intoleransi galaktosa, defisiensi laktase atau malabsorpsi glukosa-galaktosa.
Efek Samping
Duphaston umumnya ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, ada efek samping yang perlu diperhatikan.
Efek samping Duphaston meliputi :
Perdarahan, perubahan siklus haid, edema, perubahan BB.
Adverse Drug Event (ADE)
Penggunaan
dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Jika terjadi
reaksi berlebihan segera konsultasikan kepada dokter.
Interaksi Obat
Hati-hati saat menggunakan Duphaston dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Duphaston dengan obat-obat berikut :
Penggunaan bersama dengan obat antikonvulsan (seperti fenobarbital, fenitoin), antibiotik (rifampisin), antivirus (nevirapine) dapat meningkatkan metabolisme dari obat Duphaston yang akan beresiko menyebabkan penurunan potensiasi obat.
Penggunaan bersama dengan alkohol akan mengurangi penyerapan obat Duphaston.
Pengawasan Klinis
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini :
Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami reaksi alergi saat mengonsumsi obat.
Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita gangguan ginjal.
Hentikan penggunaan dan kunjungi dokter Anda jika terjadi tanda-tanda alergi.
Penggunaan pada ibu hamil sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu pada dokter.
Penggunaan pada Ibu hamil dan Ibu Menyusui
Penggunaan pada Ibu hamil :
kategori B : untuk keamanan ibu hamil. Ini artinya Studi klinis pada hewan
tidak menunjukkan risiko terhadap janin, namun studi terkontrol pada
ibu hamil belum tersedia.
Penggunaan pada Ibu menyusui :
Duphaston diketahui dapat tersalur melalui air susu ibu. sebaiknya jangan
menggunakan obat tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.