Mohon tunggu...
Aciclovir digunakan untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh herpes simplex pada kulit dan membran mukosa, termasuk herpes genital awal dan kambuhan, pencegahan infeksi herpes simplex pada pasien immuno-compromised dan pengobatan infeksi herpes zoster. Aciclovir sangat aktif secara in vitro melawan virus herpes simplex (HSV) tipe I dan II, serta virus varicella zoster. Setelah masuk ke dalam sel terinfeksi, Aciclovir terfosforilasi membentuk senyawa aktif Aciclovir trifosfate. Tahap awal proses tergantung pada enzim viral-coded thymidine kinase. Aciclovir trifosfate berperan sebagai inhibitor dan substrat untuk herpes-specified DNA polymerase yang mencegah sintesis DNA virus tanpa mempengaruhi proses sel normal.
Pengobatan infeksi yang disebabkan oleh herpes simplex pada kulit dan membran mukosa, termasuk herpes genital awal dan kambuhan, dan pencegahan infeksi herpes simplex pada pasien immuno-compromised.
Dosis Pengobatan Herpes simpleks: Dewasa dan anak >2 tahun: 5 kali sehari 200 mg tiap 4 jam. Dapat ditingkatkan menjadi 400 mg setiap hari. Durasi pengobatan 5-10 hari. Anak <2 tahun: 1/2 dosis dewasa. Penekanan herpes simpleks pada pasien imunokompeten: 200 mg 4 kali sehari setiap 6 jam. Dosis Pencegahan: 4 kali sehari 200 mg atau 2 kali sehari 400 mg, dapat diturunkan menjadi 200 mg 2 atau 3 kali sehari dan interupsi setiap 6-12 bulan. Dosis Herpes zoster (varicella zoster): Dewasa: 5 kali sehari 800 mg tiap 4 jam selama 7 hari. Anak umur 2 tahun: 20 mg/kg/dosis 4 kali sehari. Anak >40 kg: Sama dengan dosis dewasa. Dosis alternatif: Anak <2 tahun: 200 mg 4 kali sehari selama 5 hari. Anak umur 2-5 tahun : 400 mg 4 kali sehari selama 5 hari. Anak umur 6-11 tahun: 800 mg 4 kali sehari selama 5 hari. Anak umur 12-17 tahun: Sama seperti dosis dewasa. Maks: 800 mg setiap hari. Aturan pakai: Dapat diberikan setelah makan untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada saluran pencernaan.
Tidak digunakan pada pasien yang hipersensitif terhadap Aciclovir dan valaciclovir.
Gangguan hinjal akut, neurotoksisitas, trombositopenia, anemia, leukopenia, mual, muntah, diare, sakit perut, malaise, kelelahan, demam, edema perifer, jarely, penyakit kuning, hepatitis, myalgia, sakit kepala, pusing, disartia, mengantuk, dan hipotensi.
Peningkatan risiko disfungsi ginjal dengan nefrotoksik lain. Meningkatkan konsentrasi serum teofilin. Penggunaan bersama dengan probenesid dan simetidin dapat meningkatkan paparan pada plasma dan mengurangi klirens ginjal dari asiklovir. Peningkatan konsentrasi dalam plasma dari asiklovir dan metabolit inaktif mikofenolat mofetil ketika obat digunakan bersamaan.
Sampaikan pada dokter atau apoteker jika pernah mengalami reaksi alergi saat mengonsumsi obat. Hentikan penggunaan dan kunjungi dokter jika terjadi tanda-tanda alergi.
Penggunaan pada Kehamilan (Kategori B): Aman digunakan pada ibu hamil jika manfaatnya lebih besar dari pada potensi risikonya, terutama jika infeksi herpes aktif berisiko menular ke janin. Penggunaan pada Ibu Menyusui: Asiklovir dapat diekskresikan melalui air susu ibu (ASI) dalam jumlah kecil. Penggunaan pada ibu menyusui harus dibawah pengawasan dokter terutama jika bayi lahir prematur atau memiliki gangguan ginjal.
HJ menyediakan produk-produk kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia, dengan tetap mempertahankan mutu mulai dari pengembangan hingga proses produksinya.Hal ini didukung dengan semangat pelayanan dan integritas yang tinggi, serta melalui proses perbaikan yang berkesinambungan, sehingga dapat menciptakan produk-produk kesehatan yang bermanfaat dan berkhasiat bagi masyarakat Indonesia